Tags

5-2-God-is-in-Nature-1024x681

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

وبعد

Firman Allah سبحانه وتعالى:

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلاً۬ وَنَسِىَ خَلۡقَهُ ۥ‌ۖ قَالَ مَن يُحۡىِ ٱلۡعِظَـٰمَ وَهِىَ رَمِيمٌ۬ (٧٨) قُلۡ يُحۡيِيہَا ٱلَّذِىٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٍ۬‌ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلۡقٍ عَلِيمٌ (٧٩) إِنَّمَآ أَمۡرُهُ ۥۤ إِذَآ أَرَادَ شَيۡـٴً۬ـا أَن يَقُولَ لَهُ ۥ كُن فَيَكُونُ (٨٢) (سُوۡرَةُ یسٓ: ٣٦: ٧٨-٧٩, ٨٢)

“78. Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” 79. Katakanlah, “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pertama kali.” “82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka terjadilah ia.” (Surah Yasin: 36: 78-79, 82)

Nas Hadis:

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ قَالَ قَالَ عُقْبَةُ بْنُ عَمْرٍو لِحُذَيْفَةَ أَلَا تُحَدِّثُنَا مَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّ مَعَ الدَّجَّالِ إِذَا خَرَجَ مَاءً وَنَارًا فَأَمَّا الَّذِي يَرَى النَّاسُ أَنَّهَا النَّارُ فَمَاءٌ بَارِدٌ وَأَمَّا الَّذِي يَرَى النَّاسُ أَنَّهُ مَاءٌ بَارِدٌ فَنَارٌ تُحْرِقُ فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ فَلْيَقَعْ فِي الَّذِي يَرَى أَنَّهَا نَارٌ فَإِنَّهُ عَذْبٌ بَارِدٌ قَالَ حُذَيْفَةُ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّ رَجُلًا كَانَ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ أَتَاهُ الْمَلَكُ لِيَقْبِضَ رُوحَهُ فَقِيلَ لَهُ هَلْ عَمِلْتَ مِنْ خَيْرٍ قَالَ مَا أَعْلَمُ قِيلَ لَهُ انْظُرْ قَالَ مَا أَعْلَمُ شَيْئًا غَيْرَ أَنِّي كُنْتُ أُبَايِعُ النَّاسَ فِي الدُّنْيَا وَأُجَازِيهِمْ فَأُنْظِرُ الْمُوسِرَ وَأَتَجَاوَزُ عَنْ الْمُعْسِرِ فَأَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ فَقَالَ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّ رَجُلًا حَضَرَهُ الْمَوْتُ فَلَمَّا يَئِسَ مِنْ الْحَيَاةِ أَوْصَى أَهْلَهُ إِذَا أَنَا مُتُّ فَاجْمَعُوا لِي حَطَبًا كَثِيرًا وَأَوْقِدُوا فِيهِ نَارًا حَتَّى إِذَا أَكَلَتْ لَحْمِي وَخَلَصَتْ إِلَى عَظْمِي فَامْتُحِشَتْ فَخُذُوهَا فَاطْحَنُوهَا ثُمَّ انْظُرُوا يَوْمًا رَاحًا فَاذْرُوهُ فِي الْيَمِّ فَفَعَلُوا فَجَمَعَهُ اللَّهُ فَقَالَ لَهُ لِمَ فَعَلْتَ ذَلِكَ قَالَ مِنْ خَشْيَتِكَ فَغَفَرَ اللَّهُ لَهُ قَالَ عُقْبَةُ بْنُ عَمْرٍو وَأَنَا سَمِعْتُهُ يَقُولُ ذَاكَ وَكَانَ نَبَّاشًا

[Shahih Bukhari  صحيح البخاري  3264 3194,  Kitab Hadits-hadits yang meriwayatkan tentang para Nabi  كتاب أحاديث الأنبياء Bab Bani Israil  باب ما ذكر عن بني إسرائيل]

“Telah bercerita kepada kami Musa bin Isma’il telah bercerita kepada kami Abu ‘Awanah telah bercerita kepada kami ‘Abdul Malik dari Rab’iy bin Hirasy berkata, Uqbah bin ‘Amru berkata kepada Hudzaifah; “Tidakkah kamu bersedia untuk menceritakan apa yang pernah kamu dengar dari Rasulullah ﷺ?”. Hudzaifah berkata; “Sungguh aku pernah mendengar beliau besabda: ” Dajjal keluar dengan membawa air dan api. Adapun apa yang dilihat manusia sebagai api sebenarnya adalah air yang dingin, dan yang dilihat manusia sebagai air sesungguhnya dia adalah api yang membakar. Maka siapa di antara kalian yang berjumpa dengannya hendaklah mengambil yang di tangannya yang nampak seperti api karena itu adalah air yang segar lagi dingin”. Hudzaifah berkata pula; “Dan aku juga pernah mendengar baginda ﷺ besabda: “Ada seorang dari kaum sebelum kalian didatangi malaikat untuk mencabut nyawanya lalu ditanyakan kepadanya; “Apakah kamu pernah beramal kebaikan?”. Orang itu menjawab; “Aku tidak tahu”. Dikatakan kepadanya; “Coba kamu ingat-ingat”. Orang itu kembali menjawab; “Aku tidak tahu apapun, kecuali aku pernah melakukan transaksi jual beli sesama manusia, terhadap yang diberi kelonggaran hartanya pun aku memberi toleransi waktu untuk membayar hutangnya, dan terhadap yang kesulitan aku memaafkan. Allah pun kemudian memasukkannya ke surga”. Lalu Hudzaifah berkata lagi; “Dan aku juga pernah mendengar baginda ﷺ: “Ada seseorang ketika kematiannya sudah hampir dekat dan sudah tidak punya harapan untuk bertahan hidup, dia berwasiat kepada keluarganya; “Jika nanti aku meninggal dunia, kumpulkanlah kayu bakar yang banyak lalu nyalakanlah api pada kayu-kayu itu (untuk membakarku) hingga apabila api telah melumat dagingku dan menghancurkan tulang belulangku, hingga setelah menjadi abu maka ambillah, kumpulkanlah abu jasadku itu lalu lihatlah suatu hari ketika angin berhembus kencang, maka kalian hanyutkanlah abu jasadku itu ke sungai. Keluarganya pun melakukan wasiatnya. Pada hari qiyamat Allah memgumpulkan kembali abu jasadnya itu lalu dihidupkan, kemudian dia ditanya: “Mengapa kamu lakukan itu?”. Orang itu menjawab: “Karena aku takut kepada-Mu”. Maka Allah mengampuni orang itu”. ‘Uqbah bin ‘Amru: “Dan aku mendengar baginda ﷺ besabda seperti itu dan disebutkan bahwa orang yang dimaksud itu pekerjaannya sebagai tukang penggali kubur”.

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ

“Maha suci Engkau wahai Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

والله أعلم بالصواب

Pergi ke:

Makrifat 3

Balik ke:

Makrifat 1   Tulisan